Kamis, 14 Oktober 2010

5. METODE PENILAIAN MUTU KINERJA KARYAWAN

Ada beberapa metode atau teknik penilaian hubungan mutu SDM dengan kinerja karyawan dapat digunakan antara lain dengan pendekatan daftar periksa dan  metode pilihan yang dibuat. Pada setiap metode difokuskan pada hubungan faktor-faktor potensi individu karyawan (mutu SDM) dengan kinerjanya. Dalam praktiknya tidak ada satu pun teknik yang paling sempurna. Pasti ada saja keunggulan dan kelemahannya. Yang jauh lebih penting adalah bagaimana meminimumkan masalah–masalah yang mungkin didapat pada setiap teknik yang digunakan.
Metode daftar periksa mensyaratkan penilai untuk menyeleksi kata – kata atau pernyataan yang menggambarkan kinerja dan karakteristik karyawan. Metode ini dibuat sedemikian rupa dengan memberikan bobot tertentu pada setiap hal (item) yang terkait  dengan derajat kepentingan dari item tersebut. Misalnya, yang menyangkut aspek–aspek kerajinan bekerja, memelihara alat – alat kantor dengan baik, kerja sama yang kooperatif, karyawan memiliki rencana kerja sampai derajat perhatian terhadap petunjuk yang diberikan atasan dalam kaitannya dengan pelaksanaan di lapangan, dan sebagainya. Total bobot mencapai 100, kemudian semuanya diperiksa untuk melihat total bobot setiap karyawan. Metode ini relatif praktis dan terstandar. Namun apabila banyak digunakan pernyataan–pernyataan bersifat umum akan mengurangi keterkaitannya dengan pekerkaan itu sendiri.
Keunggulan metode ini adalah murah, meringankan keruwetan administrasi, pelatihan bagi penilai berkurang, dan terstandarisasi. Kelemahan meliputi bias dari penilai dalam bentuk halo efek, penggunaan kriteria personaliti sebagai pengganti kriteria kinerja, kesalahan penafsiran terhadap tiap item dari daftar periksa, dan pengguna bobot yang kurang sesuai dari departemen SDM. Selain itu, pendekatan ini tidak membenarkan penilai memberi penilaian relatif.
Berikut diberikan contoh model daftar periksa (checklist):
Petunjuk : Bacalah tiap item di bawah ini dan tentukan apakah individu karyawan yang anda rating menunjukkan mutu ni. Jika jawabannya “ya”, cantumkan tanda “V” di depan pernyataan. Jika jawabannya “tidak” tidak perlu diisi.
——-meminta bantuan ketika menghadapi masalah.
——-mengakui kontribusi mitra kerja lainnya pada produksi yang   dihasilkannya.
——-memelihara hubungan baik dengan karyawan lainnya.
——-mengambil prakarsa ketika dihadapkan pada situasi yang baru.
——-membutuhkan sejumlah instruksi berlebihan ketika dihadapkan pada situasi baru.
——-dapat meilhat lebih dari satu pilihan dalam menghadapi situasi baru.
——-secara bersinambung mampu memenuhi jadwal kegiatan 
Contoh lainnya adalah dengan menggunakan Daftar Periksa Tertimbang seperti di bawah ini:
Petunjuk  :
Di bawah ini ada daftar mutu yang Anda rating terhadap karyawan. Jika Anda yakin karyawan memiliki mutu seperti yang tercantum dalam daftar, maka isilah dengan tanda “V” di depan item; kalau tidak jangan diberi tanda.          Item                                                                                Nilai
———diminta untuk memberi nasehat pada karyawan lain…. 3.0
———mengikuti petunjuk dengan baik ………………………. 2.0
———tidak bekerja dengan baik dalam kelompok…………….1.0
———bekerja dengan baik tanpa supervisi langsung…………2.5
———secara bersinambung bekerja
           tak mencapai target waktu………………….. 2.0
———menerapkan perbaikan-perbaikan cepat pada pemasalahan
           yang berulang-ulang……………………………………….1.0
———memperlakukan karyawan lainnya secara jujur………1.0
Sementara itu metode pilihan yang dibuat mensyaratkan penilai untuk memilih pernyataan paling umum dalam setiap pasangan pernyataan tentang karyawan yang dinilai. Sering kedua pasangan pernyataan itu mengandung unsur – unsur positif dan negatif.
Sebagai contoh :
Bekerja dengan cepat ………………. Bekerja keras
Bekerja yang handal ……………….. Kinerja sebagai contoh bagus untuk    yang  lain 
Ketidakhadiran terlalu sering …. Biasanya terlambat
Spesialis SDM biasanya memberi kode pada setiap item pada formulir ke dalam kategori yang sudah ditentukan sebelumnya, seperti kemampuan belajar, kinerja, dan hubungan antarpersonal. Kemudian keefektifan dapat dihitung untuk tiap kategori dengan menambahkan jumlah waktu yang diisi oleh para penilai. Hasilnya kemudian menunjukkan aspek – aspek apa saja yang membutuhkan perbaikan lebih jauh. Di sini penyelia sebagai penilai, sementara para bawahan atau kelompok karyawan tertentu menyediakan evaluasinya.
Keunggulan metode ini adalah mengurangi bias penilai karena beberapa karyawan harus dinilai, seperti mulai dari posisi yang puncak sampai yang terbawah. Metode ini juga mudah dikelola dan cocok untuk pekerjaan yang beragam. Namun di sisi lain, walaupun praktis dan dengan mudah distandarisasi, pernyataan – pernyataan umum mungkin tidak spesifik terkait dengan pekerjaan. Jadi, metode ini bisa memiliki keterbatasan manfaat dalam membantu karyawan untuk memperbaiki kinerjanya. 
Diadopsi dari Tb Sjafri Mangkuprawira dan Aida Vitayala Hubeis,2007,Manajemen Mutu SDM,PT Ghalia Indonesia.

http://ronawajah.wordpress.com/2008/02/11/metode-penilaian-mutu-kinerja-karyawan/

4. Karyawan Yang Beretos Kerja Terbaik

”Jangan Meremehkan Anak Tangga Terbawah Dalam Pendakian Menuju Kesuksesan.” – Publilius Syrus

”Menyatu Adalah Awal; Tetap Bersama Adalah Kemajuan; Bekerja Bersama Adalah Kesuksesan.” – Henry Ford
Bila semua karyawan diperusahaan mampu bekerja dengan etos kerja terbaik, maka budaya perusahaan akan bertransformasi menjadi budaya high trust.  Budaya high trust akan menghasilkan kredibilitas yang menciptakan rasa percaya setiap stakeholder kepada reputasi perusahaan. Untuk itu, perusahaan harus memiliki tindakan nyata untuk menanam etos kerja yang berkualitas di dalam DNA organisasi. Penanaman ini harus dimulai dari mind set setiap karyawan dan pimpinan perusahaan.
Pada umumnya, karyawan – karyawan yang beretos kerja terbaik itu akan berperilaku atau pun berciri-ciri seperti.
1. Mereka akan bekerja untuk membangun reputasi dan kredibilitas dirinya, agar dirinya dihargai perusahaan. Mereka sadar bahwa prestasi dan karir kerja mereka hanya akan berjalan baik, bila mereka mampu berdedikasi total kepada pekerjaan mereka.
2. Mereka sangat loyal kepada pimpinan dan perusahaan. Mereka juga tidak pernah hitung-hitungan jam kerja. Apa pun kejadiannya, mereka akan mengutamakan tanggung jawab pekerjaannya secara maksimal.
3. Mereka bergabung ke perusahaan dengan membawa misi dan visi pribadi mereka. Yang pasti, mereka akan menggunakan perusahaan sebagai kendaraan untuk memperbaiki kualitas hidup mereka, baik itu dari sisi finansial, maupun dari sisi status sosial mereka.
4. Mereka selalu fokus dan memiliki Komitmen tinggi untuk menjalankan semua rencana kerja perusahaan secara total dan berkualitas. Mereka akan mendedikasikan dirinya untuk bekerja keras mengejar target-target yang diberikan perusahaan.
5. Demi untuk keberhasilan perusahaan, mereka selalu bekerja dengan cara melakukan kolaborasi, koordinasi, komunikasi dengan atasan dan bawahan mereka.
6. Mereka adalah pribadi-pribadi yang kreatif dalam mencari solusi buat setiap masalah di pekerjaan mereka. Termasuk, mereka juga selalu berpikir dan bertindak secara strategis untuk kepentingan masa depan mereka dan perusahaan.
7. Mereka adalah pribadi-pribadi yang pintar membangun suasana kerja yang harmonis dan kompak di tempat kerja.
8. Mereka selalu belajar hal-hal baru untuk bisa menghasilkan kinerja melalui cara kerja yang unggul.
9. Mereka adalah pribadi-pribadi cerdas yang sangat mencair dan sangat mudah menyatu dalam struktur organisasi.
10. Mereka sangat memahami nilai-nilai dan semangat SOP perusahaan, dan mampu bekerja secara fleksible untuk memuaskan perusahaan dan pelanggan.
11. Mereka adalah pribadi-pribadi yang sangat mencair di dalam pergaulan mereka di kantor, sehingga sangat pintar meningkatkan pengaruh mereka ke dalam organisasi
12. Mereka adalah pribadi-pribadi yang melaksanakan pekerjaannya, dengan cara mendefinisikan semua persoalan sebelum memulai proses pencarian solusi
13. Mereka selalu terlebih dahulu mengumpulkan informasi sebelum mengambil sikap.
14. Mereka selalu bekerja dengan fakta, dan jarang mau berasumsi.
15. Mereka selalu bekerja sesuai rencana, dan tidak pernah menyerah untuk mencapai target sesuai rencana.
16. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bersikap murah hati dan sangat peduli untuk menolong rekan kerja yang lain
17. Mereka adalah pribadi-pribadi yang selalu bertindak tegas dengan memahami risiko.

http://www.lintasberita.com/go/711385

3. Mengatasi Karyawan lebih pintar

Saat sekarang, bisa saja karyawan memiliki kemampuan lebih pintar dari pada bos, atau bos berkemampuan lebih rendah dari pegawai. Sehingga, karena merasa lebih pintar, karyawan menjadi seenaknya bekerja, bahkan mereka agak sombong atau jual mahal ketika disuruh, bekerja jadi lambat. Selain itu, ada lagi karyawan yang mengerjakan proyek lain secara diam-diam tanpa sepengetahuan pimpinan, karena mereka merasa, bos tak akan tahu apa yang dikerjakan. Mereka menganggap, bos tak bisa ngapa-ngapain, dan tak akan berani menegur, karena pikirnya, bos membutuhkan tenaganya.
Begitulah jika pimpinan memiliki kemampuan kurang. Ketika ada proyek, ia selalu mengandalkan anak buah, misalnya, untuk menghitung berapa proyek yang harus dijual, ketika membuat gambar agar menarik dan cepat, sampai meminta mempresentasikan, sering bergantung pada bawahan. Dan dengan begitu, banyak karyawan melawan ketika disuruh, atau sering bermalas-malasan dan memperhitungkan besarnya share untuk dirinya, ketika ada proyek.
Banyak perusahaan memiliki kondisi seperti itu, karena memang tak semua pimpinan menguasai berbagai macam keahlian. Tak semua pimpinan serba tahu, misalnya dalam hal : menguasai keuangan, akunting, IT, pemasaran, teknis proyek, desain, dlsb. Meskipun dalam hal lain, pimpinan punya kemampuan.
Pimpinan yang berlatar belakang keuangan, bisa saja penguasaannya sebatas ilmu keuangan. Sedangkan, pimpinan yang berasal ahli pemasaran, paling kuat menguasai tentang pemasaran, pimpinan yang menyenangi SDM, tentu penguasaan pekerjaan lebih banyak kepada pengembangan sumber daya manusia. Begitu juga berlatar belakang organisasi, akan lebih menitik beratkan kepada penataan organisasi perusahaan, dan banyak lagi model pimpinan lainnya, yang memiliki keahlian tertentu, termasuk kemampuan soal teknis, ia akan lebih ahli dalam pengerjaan proyek.
Untuk itu kita dapat melihat, dalam suatu perusahaan, pimpinan yang berasal dari akunting, dalam mengatur perusahaan sering lebih kepada penekanan administrasi keuangan, keluar masuk keuangan dicatat dengan teratur, serba catatan, serba jelas pertanggung jawabannya, sehingga bagi karyawan yang mau nakal akan cepat ketahuan, karena ketatnya pencatatan.
Bagi ahli organisasi, ia mengatur organisasi dengan efektif, dengan pengadaan tenaga terbatas, tetapi hasil dapat maksimal. Membuat struktur jelas, tak ada tumpang tindih, karena hirarki dan tanggung jawab seseorang dapat terlihat dari bagan organisasi yang dibentuk. Demikian juga pencapaian suatu pekerjaan, terlihat dari sejauh mana organisasi bisa mengatasi persoalan tersebut. Dan sebagai ahli organisasi mampu menggambarkan luasnya pekerjaan yang rumit menjadi lebih sederhana, dan hasil yang dicapai sesuai harapan pimpinan.
Begitu juga ahli pemasaran, ia akan lebih mengutamakan karyawan yang bisa menghasilkan pekerjaan lebih banyak. Karyawan lain, dianggapnya merupakan bagian yang membantu tugas pemasar. Dengan keahliannya, ia akan mensetting, perusahaan dan karyawannya agar lebih kepada market oriented. Semua karyawan diusahakan berkerja untuk kepuasan pelanggan, bagian produksi akan menghasilkan produk yang hanya sesuai kebutuhan pasar, bagian administrasi dan customer service, harus bertindak sopan, ramah, dana mau melayani konsumen dengan sepenuh hati, penuh senyuman dan keceriaan.
Lain lagi bagi pimpinan yang berasal dari ahli SDM, ia lebih percaya kepada SDM yang berkualitas, sehingga ia sering mengirim karyawannya, untuk ikut seminar, kursus-kursus singkat, sekolah lagi, agar kemampuan karyawan meningkat. Tanpa karyawan berkualitas, segala pekerjaan tak mungkin dikerjakan dengan baik.
Nah, mengingat pimpinan tak menguasai secara keseluruhan ilmu, pasti ada saja karyawan yang merasa pintar dalam bidang tertentu, sehingga karena kuatnya dalam penguasaan ilmu, mereka menganggap pimpinannya bodoh, tak tahu apa-apa, apalagi latar belakang pendidikan jauh dibawah pegawai itu. Bisa saja karyawan tesebut menyepelekan, dan kurang mendengar lagi perintah atasan.
Untuk itu, kita perlu mengatasi dan memiliki berbagai kiat dalam menghadapi prilaku karyawan yang memiliki kemampuan lebih, al:
Pertama, meningkatkan pengetahuan dasar, meskipun anda berlatar belakang ilmu tertentu, anda sebagai pimpinan perlu memiliki pengetahuan mendasar apa yang dikerjakan bawahan. Setidaknya arah pembicaraan bawahan dapat diikuti, dan lebih bagus lagi anda dapat memberi saran, sehingga bawahan akan merasa pimpinan tahu juga ya, tentang pekerjaannya. Dengan begitu, sebagai bawahan akan sadar, bahwa ia perlu mengikuti perintah atasan atau dapat sharing dalam memecahkan suatu persoalan.
Kedua, menggunakan konsultan atau bertanya kepada teman yang memiliki keahlian. Ketika anda menghadapi persoalan, untuk menghindarkan salah tafsir kekurang- mampuan anda menghadapi persoalan, anda perlu mendapatkan gambaran persoalan dan cara mengatasi dari konsultan. Atau bila tak mampu bayar konsultan, bisa bertanya kepada teman, bagaimana cara mengatasinya. Dan setelah mendapatkan cukup gambaran, anda bisa mulai berdikusi dengan bawahan, sehingga sharing pendapat antara atasan dan bawahan bisa berjalan, tanpa ada yang lebih menguasai dan tanpa ada yang merasa dibawahnya. Dengan begitu hasil maksimal dapat diraih.
Ketiga, membuat back up karyawan, sehingga bila satu karyawan agak malas, anda bisa manfaatkan karyawan lainnya, dengan begitu disitu terjadi persaingan dalam bekerja. Karena biasanya karyawan ingin memberikan hal terbaik buat pimpinan, agar pekerjaan mereka merasa diperhatikan bosnya. Sehingga segala rahasia tentang pekerjaan, sering diungkap, segala permasalahan dan bagaimana cara mengatasinya dapat segera diketahui secara terang benderang. Karyawan tak bisa berprilaku tak baik juga, karena kalau begitu, perhatian pimpinan, bisa beralih kepada karyawan lain yang memilik kemampuan yang sama.
Keempat, anda dapat ikut kumpulan organisasi, atau komunitas, sehingga segala perkembangan bisnis dapat dideteksi dari awal, informasi yang masuk akan selalu baru. karena dalam komunitas sesuai bidang pekerjaan, akan ada berbagai persoalan sebagai pembanding. Disana anda bisa urun rembug menghadapi persoalan, termasuk persoalan anda, sehingga persoalan yang dihadapi perusahaan lain, cara pemecahannya, dapat anda terapkan di perusahaan sendiri.

http://www.silaturahmimarketing.com/index.php?option=com_content&view=article&id=52:mengatasi-karyawan-lebih-pintar&catid=35:the-power-of-silaturahmi&Itemid=1


5. Strategi Memilih Lokasi Usaha

Strategi Memilih Lokasi Usaha

Dalam strategi pemasaran, adanya pemilihan lokasi usaha yang strategis menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran dari sebuah usaha. Semakin strategis lokasi usaha yang dipilih, semakin tinggi pula tingkat penjualan dan berpengaruh terhadap kesuksesan sebuah usaha. Begitu juga sebaliknya, jika lokasi usaha yang dipilih tidak strategis maka penjualan pun juga tidak akan terlalu bagus.
Untuk itu sebelum Anda memulai sebuha usaha, pilih terlebih dahulu tempat usaha yang paling tepat untuk pemasaran usaha Anda. Lakukan riset dan bandingkan beberapa pilihan tempat sebelum akhirnya Anda menentukan lokasi yang paling strategis bagi usaha Anda. Berikut beberapa faktor yang sebaiknya Anda perhatikan, sebagai bahan pertimbangan strategi memilih lokasi usaha.
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi
Usahakan memilih lokasi usaha yang memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi
Besar pendapatan masyarakat yang ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun. Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli konsumen. Jika Anda ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang relative murah, tidak akan jadi masalah jika Anda memilih lokasi usaha yang daya beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang dijual.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lang kendaraan yang lewat
Perhatikan trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok untuk dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan. Sesuaikan jenis usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi tersebut.
4. Banyaknya usaha yang menduukung lokasi tersebut
Semakin banyak usaha yang ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar, atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih
Biasanya lokasi usaha yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah
Jika di lokasi tersebut sudah banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari. Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat strategis, Anda harus siap bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha Anda dengan usaha lain yang sejenis.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha
Usahakan pilih lokasi yang mudah di akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga bisa menjangkau lokasi usaha Anda.
8. Tingkat keamanan yang mendukung
Lokasi usaha yang aman juga menambah kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan usaha Anda dengan merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi resiko pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi kurang aman.
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi usaha
Konsumen tidak akan mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Tips
Sebelum membuka usaha sebaiknya Anda harus mengetahui apakah bangunan yang disewa atau yang Anda dirikan semua perijinannya sudah beres, seperti ijin mengenai analisa dampak lingkungan ( AMDAL ), ijin mendirikan bangunan ( IMB ), serta ijin gangguan ( HO ). Agar tidak terjadi kejadian tidak terduga, yang akan merugikan usaha yang Anda jalankan. Banyaknya peristiwa tempat usaha yang dihancurkan hanya karena tidak memiliki ijin, dapat menjadi pelajaran penting bagi Anda yang sedang mencari lokasi usaha.

http://bisnisukm.com/strategi-memilih-lokasi-usaha.html

4. Rahasia jurus jitu menemukan lokasi usaha strategis

Jika mau buka bisnis makanan seperti counter-counter kecil,
restorant, atau mini café..atau mau buka toko apapun di pinggir
jalan…cocok banget pake tips & trik Rahasia menemukan Lokasi Usaha
Strategis dibawah ini :
Lokasi usaha sangat menentukan kesuksesan usaha anda. Pilih lokasi usaha
yang merupakan tempat Lalu lalang orang/penduduk bukan sekedar lalu
lalang mobil. Usahakan Toko atau Counter Usaha Anda mudah dilihat dan
praktis ( Jangan tersembunyi atau tidak terlihat ).
Tanyakan pada diri anda sendiri sebuah pertanyaan “Berapa penghasilan
atau income dari bisnis baru yang akan saya dapatkan jika saya memilih
lokasi ini? ‘,
Kemudian pertimbangkan itu, apakah harga sewanya cukup
masuk akal? ‘. Cari faktor-faktor lain, seperti pohon-pohon yang akan
menghalangi papan nama toko anda. atau bersebelahan dengan bisnis yang
buruk hingga membawa unsur kurang baik disana (kecuali orang itu ada
setelah anda).
Ingat, suatu lokasi yang lebih baik bukan jawaban untuk
semuanya, tetapi hal ini pasti dapat membantu.
Perhatikan !!!
*) Lokasi harus dilalui & terlihat secara langsung oleh orang yang lalu
lalang dengan target utama Misalnya, anak-anak/remaja. Semakin banyak
dilalui orang semakin bagus.
Target penjualan sekitar 10% dari jumlah
orang yang lalu lalang. Percuma jika lokasi ramai dilewati oleh mobil
saja karena mereka tidak akan mau turun sekedar untuk beli.
*) Jangan Mudah Putus Asa & Menyerah jika anda membuka lokasi yang
pertama tidak menunjukan hasil yang memuaskan. Maksimalkan Ikhtiar anda
dengan melakukan tindakan marketing atau “Jemput Bola” JANGAN sekedar
seperti nunggu warung / nunggu orang datang membeli/Sekedar mengandalkan
lokasi saja.
*) Namun bila ikhtiar marketing atau promosi telah maksimal namun tetap
hasilnya tidak terlalu signifikan. Segera pindah lokasi yang lebih baik.
*) Sewa Lokasi adalah merupakan bentuk bagian dari Investasi. Jadi anda
melihat dari sudut pandang Investasi bukan sekedar biaya / pengeluaran.
*) Pastikan bahwa di sana tidak ada saingan yang sama.
*)Selalu UJI dan UKUR mulai dengan Sewa Tempat yang murah/terjangkau
dahulu
*) Lokasi yang bagus tidak harus mahal sewanya, tapi juga jangan
semata-mata kita menyewa lokasi karena murah.
*)Jangan berpikir terlalu lama, meskipun hal tersebut baik untuk
memberikan rasa aman jika lokasi bagus. . . anda perlu untuk
mempertimbangkannya .
*) Pastikan nama bisnisnya dapat terlihat dengan jelas.
*) Pastikan bahwa di sana tidak ada saingan yang sama.
*) Halaman parkir yang luas adalah kelebihan yang besar
Tips & Trik
Mencari Lokasi
1. Amati seberapa banyak jumlah orang yang lalu lalang
2. Amati jam-jam berapa saja wilayah tersebut ramai dilalui orang-orang
3. Amati jam-jam berapa saja wilayah tersebut sepi dilalui orang-orang
4. Jika di sekolah,kampus dll, amati ada berapa jumlah siswa/i atau
mahasiswa/i, cermati daya beli siswa/i, jam berapa keluar main, lebih
sering jajan / nongkrong diluar atau di kantin (belum
tentu/pasti jajan di kantin toh.. )
5. Amati lebih sering ke arah mana mereka berjalan
6. Boleh juga upayakan kesepakatan bagi hasil dengan pemilik tempat
7. Usahakan negoisasi dengan pemilik tempat ambil per bulan dulu.
8. Usahakan area yang dilalui orang untuk aktivitas tiap harinya memang
selalu lewat lokasi yang
anda bidik.
9. Apakah Sabtu atau Minggu ramai? Atau malah sepi ?
10. Anda juga perlu memperhatikan siklus keramaian kunjungan
orang-orang, menandai jam-jam atau hari-hari tertentu.

http://supermilan.wordpress.com/2008/01/02/rahasia-jurus-jitu-menemukan-lokasi-usaha-strategis/

3. Strategi Pemasaran Lokasi Usaha yang Potensial

PADA awal penulisan artikel ini beberapa teman yang saya perlihatkan versi rough atau mentahnya sempat mengajukan "protes" kepada saya. Mereka mempertanyakan apakah saya sedang ingin mencari gara-gara dengan mencoba menghubungkan antara analisis Feng Shui dengan konsep-konsep marketing dan temuan research.

Wah, kenapa jadi Feng Shui rupanya? ternyata karena topik yang ingin saya diskusikan dengan Anda semua pada kesempatan kali ini adalah tentang lokasi usaha. Yah, pada umumnya topik lokasi usaha memang menjadi topik yang sering dibahas oleh para ahli Feng Shui.

Lokasi usaha yang dimaksudkan di sini lebih menitikberatkan kepada lokasi-lokasi di mana terjadi penjualan secara eceran (retail). Jadi dengan batasan tersebut, pembahasan kita akan fokus kepada outlet-outlet yang melayani penjualan secara retail, dan bukan gudang ataupun kantor korporat. Namun kantor marketing representative office atau perwakilan penjualan seperti agen properti juga dapat dianggap sebagai bagian dari diskusi kita.

Dalam memilih lokasi outlet, di luar dari pertimbangan Feng Shui, faktor apa saja yang menjadi bahan pertimbangan bagi kita? tentunya yang utama lokasi tersebut harus ramai kan. Kalau bisa malah lokasi tersebut harus hidup 24 jam dalam bayangan kita. Kemudian, lokasi yang dipilih pastinya harus kita anggap strategis. Mudah dicapai dari segala arah. Lalu apa lagi yang kita anggap penting, bagaimana dengan saingan? nah di sini rupanya faktor yang menarik.

Ternyata ada dua macam pandangan saingan bisnis yang menempati satu lokasi tertentu. Tipe yang pertama, boleh dibilang lebih bersifat egosentris. Yaitu memandang saingan dari sudut pandang kepentingan pengusaha atau penjual. Yah kalau dari sudut pandang ini pasti kita semua sepakat bahwa kalau bisa sih, di lokasi tempat kita akan membuka outlet dan sudah ramai tersebut (ditambah strategis pula, duh!) TIDAK ADA SATUPUN SAINGAN yang barang dagangannya sama seperti kita. Sampai di sini pasti Anda tidak akan mempertanyakannya, karena pasti kita semua mahfum bahwa keberadaan saingan pasti akan mengurangi omzet kita.

Apa yang salah dari pandangan seperti ini? sepertinya tidak ada. Karena semua orang normal pasti akan berpikir demikian ... tetapi dari sudut pandangan pengusaha atau pedagang. Sementara itu bagaimana dari sudut pandang konsumen? sebaliknya pasti. Konsumen tentu lebih senang berbelanja di tempat atau lokasi yang bisa memberikan banyak pilihan. Baik dari segi jenis barang atau jasa, dan juga dari segi harga. Buntut-buntutnya, di mana ada satu sentra pembelanjaan, maka konsumen akan beramai-ramai datang ke tempat itu.

Beberapa survei yang kami lakukan di sentra perbelanjaan, baik itu berupa hipermarket maupun sentra komoditi seperti pakaian, elektronik maupun handphone menunjukan fakta bahwa konsumen justru lebih mengenal lokasi perbelanjaan di mana terdapat sentra belanja yang diisi oleh puluhan atau bahkan ratusan penjual produk sejenis, atau sentra perbelanjaan yang dipersepsikan sebagai terlengkap.

Pandangan yang kedua lebih memahami fenomena seperti ini. Dalam pandangan ini, keberadaan beberapa atau banyak kompetitor di sekitar outlet kita justru lebih menguntungkan. Karena dengan sendirinya (atau sudah dirancang sedemikian rupa) lokasi tempat kita berjualan akan menjadi sentra belanja yang memiliki daya tarik yang lebih kuat kepada lebih banyak konsumen untuk berbelanja. Pikir-pikir kan betul juga ya, buat apa kita buka di lokasi yang ramai tetapa sebagian besar orang hanya numpang lewat saja dan tidak berniat untuk berbelanja.

Tetapi dari sisi pengusaha atau penjual, bagaimana dapat bertahan dalam kondisi persaingan yang tampaknya sangat keras, karena saingan kita bisa berjumlah puluhan atau bahkan ratusan. Ternyata jawabannya sederhana, dalam persaingan usaha ternyata juga harus mengedepankan kepentingan bersama. Dan hal yang dapat dijadikan kepentingan bersama dalam situasi seperti ini adalah: semua harus dapat bertahan hidup! Karena bila semua usaha dalam lokasi tersebut hidup, maka lokasi tersebut akan tetap ramai dikunjungi konsumen. Bila satu demi satu mati, maka cepat atau lambat konsumen pun akan meninggalkan tempat tersebut. Bila semua bisa hidup, maka barulah semua dapat bersaing dengan sehat.

Oleh karena itu, mulai sekarang apabila kita masih enggan untuk menempati satu lokasi karena kita anggap sudah banyak kompetitor, atau saat ini kita mulai gelisah karena bermunculan kompetitor-kompetitor baru di sekitar tempat usaha kita, berhentilah dan buanglah semua pikiran negatif tersebut. Karena ternyata kompetitor, terlebih yang bertetangga dengan kita, adalah partner kita untuk melayani dan menarik konsumen yang lebih banyak lagi dari yang pernah kita bayangkan sebelumnya. 
http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2007/12/10/23/67105/lokasi-usaha-yang-potensial


5. Pemerintah Waspadai Kenaikan Harga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah segera mengadakan rapat terbatas khusus tentang pangan untuk mewaspadai kecenderungan kenaikan harga beras. Kenaikan harga beras bisa menekan inflasi.
Demikian disampaikan Menteri Pertanian Suswono seusai menemui Wakil Presiden Boediono di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (7/1/2010). Suswono melaporkan stok beras dan kondisi pasar beras di dalam negeri.
Di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, harga beras rata-rata naik Rp 500 per kilogram.
”Terakhir suplainya masih di atas 2.000 ton. Ini artinya normal dan pasokan ada, tetapi harganya naik. Apakah ini permainan pedagang yang memanfaatkan kenaikan harga pembelian pemerintah atau memang cenderung harganya terus naik,” ujar dia.
Dia mengakui, kenaikan harga beras berdampak pada inflasi. ”Kenaikan kalau sudah 10 persen bisa berbahaya, operasi pasar sudah harus dilakukan,” katanya.
Sementara itu, hasil Rapat Koordinasi Teknis memutuskan memerintahkan Perum Bulog dan Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk memasukkan gula impor kloter pertama 98.000 ton pada Januari 2010.
”Ini untuk menahan tekanan harga gula konsumsi yang tinggi di pasar domestik,” kata Wakil Menteri Pertanian sekaligus Deputi Bidang Pertanian dan Kelautan Kementerian Koordinator Perekonomian Bayu Krisnamurthi seusai rapat.
Total pagu impor gula konsumsi tahun 2010 ditetapkan 500.000 ton.

http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2010/01/08/07001422/Pemerintah.Waspadai.Kenaikan.Harga