Kamis, 14 Oktober 2010

3. Hasil Home Industri Mebel Bambu

Home Industri Mebel Bambu

Berbagai kekayaan alam di negeri ini merupakan potensi yang bisa dikembangkan sehingga memberikan keuntungan yang maksimal. Meskipun pada kondisi-kondisi tertentu keuntungan tersebut sulit diraih. Bambu, salah satu tumbuhan yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat, baik secara tradisional maupun modern. Pemanfaatan secara tradisional pun bila dikemas dengan baik bisa diterima oleh jaman dimana semuanya serba modern. Salah satu produk yang barbahan baku bambu adalah furnitur, dari jaman dulu hingga sekarang produk ini masih diterima dengan baik oleh masyarakat bahkan oleh masyarakat internasional yang notabene merupakan masyarakat dengan peradaban modern.
Subiantoro, pemuda yang terlahir di daerah sentra industri bambu ini, pada tahun 1997 meneruskan usaha yang telah lama dirintis oleh pamannya. Karena terlahir di daerah sentra kerajinan, sudah sewajarnya apabila Subiantoro juga menekuni bidang ini.
Apalagi dia melihat bahwa prospek usaha kerajinan bambu ke depannya cukup bagus. Tekun Jaya Muda adalah nama usaha industri mebel bambu yang diusungnya saat ini.
Jenis produk yang dihasilkan antara lain mebel (1 set meja dan kursi), dipan, gazebo, rumah bambu dan aneka macam kerajinan bambu. Hanya saja produk utamanya adalah mebel, set meja dan kursi bambu.
Produk kerajinan lainnya sebagian besar merupakan setoran yang diambil dari pengrajin lain untuk dibantu dipasarkan. Rata-rata kapasitas produksinya dalam 1 bulan mencapai 25 set mebel diman 1 set mebel terdiri dari 1 meja dan 2 kursi.
Bahan baku utama adalah bambu, rotan dan plitur/vernis. Dalam sebulan kebutuhan akan bahan baku tersebut antara lain:
Bahan baku         Jumlah                             Harga

Bambu              3 truk(= 600 batang)/ bulan        Rp. 2.000.000,-/truk

Rotan              50 kg / bulan                      Rp.    20.000,-/kg

Plitur/vernis      10 kg/ bulan                       Rp.    30.000,-/kg
Bahan baku diperoleh dari Jogja dan kota sekitarnya, sedangkan rotan dan plitur (asal damar) diperoleh dari pedagang yang mendatangkan dari Kalimantan.
Saat ini Subiantoro dibantu oleh 12 orang tenaga kerja dimana masing-masing mempunyai tugas dan memperoleh fee tersendiri. Rinciannya sebagai berikut :
Jenis Pekerjaan                    Jumlah     Sistem Fee    Jumlah

Tukang (membuat

kerangka dan merakit)              5 orang    Borongan      Rp 45.000/set
Pasang rotan dan membuat           5 Orang    Borongan      Rp 20.000-50.000/set

anyaman (sebagai sandaran tergantung ukuran dan dan dudukan)                                                                               model

Plitur/vernis                      1 orang    Harian        Rp 25.000-30.000/hari
Proses Produksi
Proses membuat mebel bambu, pertama kali adalah menentukan model dan ukurannya. Bahan baku bambu kemudian dicuci hingga bersih kemudian dikeringkan, bila kondisi panas terik membutuhkan waktu 1 minggu untuk pengeringan. Setelah kering, bambu dipotong sesuai dengan ukuran dan model yang telah ditentukan.
Potongan-potongan bambu tersebut dirakit sebagai kerangka mebel dengan cara dipaku atau diikat. Agar terlihat indah, bagian sambungan tersebut dibalut dengan rotan. Setelah kerangka terbentuk, dibuat sandaran dan dudukan pada masing-masing kerangka yang sudah terbentuk.
Apabila model dudukan dan sandaran mempunyai motif, maka dilakukan pengukiran pada dudukan dan sandaran tersebut. Selanjutnya proses finishing, dimana mebel diamplas dan kemudian divernis.
Dari sekian banyak pengrajin yang ada di daerah tersebut, Tekun Jaya Muda termasuk pengrajin yang cukup lama usianya. Hasil produksinya lebih halus, rapi dan lebih kokoh.
Wilayah Pemasaran
Saat ini, wilayah pasarnya terbagi menjadi 3 yaitu lokal Jogja, luar Jogja dan luar negri. Untuk pasar dalam negri, penjualan per bulan mencapai lebih dari 60 set yang terdiri dari 15 set untuk penjualan lokal Jogja dan sisanya luar Jogja seperti Magelang, Karawang dan Kalimantan.
Harga jual mebel bambu untuk pasaran dalam negeri antara Rp300.000,- – Rp700.000,- /set. Sedangkan penjualan untuk pasar luar negri yang sebagian besar pembeli dari Belanda, menurut Subiantoro, dalam 3 tahun terakhir mengalami penurunan. Penjualan terakhir tahun ini hanya 10 set mebel senilai Rp10 juta.
Dengan semakin banyaknya pengrajin bambu, persaingan dalam pemasaran cukup tinggi meski masih dalam tingkatan fair. Kondisi modal yang terbatas menyulitkan untuk penetrasi pasar dan pengembangan pasar baru.
Saat ini, Subintoro memiliki cabang di Magelang dan Karawang yang keduanya merupakan kerjasama dengan pihak lain dalam pemasaran. Sedangkan untuk cabang pemasaran di Kalimantan merupakan cabang miliknya sendiri yang dikelola oleh adiknya.
Rencana ke Depan
Rencana ke depannya, Subiantoro mencoba membuka cabang pemasaran baru di wilayah-wilayah yang belum terdapat kerajinan mebel bambu.
Jadi, bila wilayah anda belum ada usaha sejenis dan anda tertarik untuk memulainya, tidak perlu keahlian membuat kerajinan bambu. Cukup dengan sediakan tempat pejualan dan sedikit modal untuk penyediaan sampel.
Simulasi Usaha Home Industri Mebel Bambu
Pengeluaran

Bahan Baku

Bambu      : 3 truk x Rp.2.000.000                   = Rp.6.000.000
Rotan      : 50 kg x Rp.    20.000                   = Rp.1.000.000
Pernis     : 10 kg x Rp.    30.000                   = Rp.  300.000

Jumlah                                               = Rp.7.300.000

Tenaga Kerja
Tukang kerangka  : 35 set x Rp. 45.000               = Rp. 1.575.000

Tukang Rotan     : 35 set x Rp. 30.000               = Rp. 1.050.000

Tukang pernis    : 30 hari x Rp. 25.000              = Rp.   750.000

Jumlah                                               = Rp. 3.375.000

Total Pengeluaran: Rp.7.300.000 + Rp. 3.375.000      =Rp. 10.675.000

Pendapatan

Penjualan mebel dalam Negeri: 25 set x Rp. 500.000   =Rp. 12.500.000

Penjualan mebel Luar Negeri  : 10 set x Rp. 1.000.000=Rp. 10.000.000

Jumlah                                               = Rp.22.500.000

Keuntungan   : Rp. 22.500.000  - Rp. 10.675.000      = Rp.11.825.000
 
 
http://bisnisukm.com/home-industri-mebel-bambu.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar